Minggu, 30 November 2014

Pelaksanaan Demokrasi Langsung Pada Era Orde Reformasi



 Pelaksanaan Demokrasi Langsung Pada Era Orde Reformasi


Pengertian Demokrasi Secara etimologis “demokrasi” terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat,dan “cratein” atau “cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi secara bahasa demos-cratein atau demos-cratos (demokrasi) adalah keadaan negara dimana dalam sistem pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh rakyat.
 Pengertian Reformasi Reformasi secara umum berarti perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada suatu masa. Di Indonesia, kata Reformasi umumnya merujuk kepada gerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang menjatuhkan kekuasaan presiden Soeharto atau era setelah Orde Baru Kendati demikian, kata Reformasi sendiri pertama-tama muncul dari gerakan pembaruan di kalangan Gereja Kristen di Eropa Barat pada abad ke-16, yang dipimpin oleh Martin Luther, Ulrich Zwingli, Yohanes Calvin, dll.
Pelaksanaan Demokrasi Masa Reformasi (1998 – sekarang) Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei1998. Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya adalah demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan yang tidak demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Demokrasi Indonesia saat ini telah dimulai dengan terbentuknya DPR –MPR hasil Pemilu 1999 yang telah memilih presiden dan wakil presiden serta terbentuknya lembaga-lembaga tinggi yang lain. Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain dkeluarkannya :
a.   Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok reformasi
b.   Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang Referandum
c.   Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas dari KKN
d.   Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI
e.   Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV
Keberhasilan Pelaksanaan Demokrasi Masa Reformasi (1998 – sekarang) Pada Masa Reformasi berhasil menyelenggarakan pemilihan umum sebanyak dua kali yaitu tahun 1999 dan tahun 2004.Dimana pada tahun 1999 sebagai presiden terpilih adalah Megawati Soekarno Putri dan pada tahun 2004 adalah Susilo Bambang Yudhoyono.
Sistematika Pelaksanaan Demokrasi Masa Reformasi (1998 – sekarang) Pada masa orde Reformasi demokrasi yang dikembangkan pada dasarnya adalah demokrasi dengan berdasarkan kepada Pancasila dan UUD1945. Pelaksanaan demokrasi Pancasila pada masa Orde Reformasi dilandasi semangat Reformasi, dimana paham demokrasi berdasar atas kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dilaksanakan dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, selalu memelihara persatuan Indonesia dan untuk mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pelaksanaan demokasi Pancasila pada masa Reformasi telah banyak memberi ruang gerak kepada parpol dan komponen bangsa lainnya termasuk lembaga permusyawaratan rakyat dan perwakilan rakyat mengawasi dan mengontrol pemerintah secara kritis sehingga dua kepala negara tidak dapat melaksanakan tugasnya sampai akhir masa jabatannya selama 5 tahun karena dianggap menyimpang dari garis Reformasi. Ciri-ciri umum demokrasi Pancasila Pada Masa Orde Reformasi:
a.   Mengutamakan musyawarah mufakat
b.   Mengutamakan kepentingan masyarakat , bangsa dan negara
c.   Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
d.   Selalu diliputi oleh semangat kekeluargaan
e.   Adanya rasa tanggung jawab dalam melaksanakan keputusan hasil musyawarah
f.    Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati yang luhur
g.   Keputusan dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan
Penegakan kedaulatan rakyat dengan memperdayakan pengawasan sebagai lembaga negara, lembaga politik dan lembaga swadaya masyarakat. Pembagian secara tegas wewenang kekuasaan lembaga Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif. Penghormatan kepada beragam asas, ciri, aspirasi dan program parpol yang memiliki partai. Adanya kebebasan mendirikan partai sebagai aplikasi dari pelaksanaan hak asasi manusia Setelah diadakannya amandemen, UUD 1945 mengalami perubahan.Hasil perubahan terhadap UUD 1945 setelah di amandemen :
I. Pembukaan
II. Pasal-pasal: 21 bab, 73 pasal, 170 ayat, 3 pasal peraturan peralihan dan 2 pasal aturan tambahan.
Sistem Pemerintahan Masa Reformasi (1998 – sekarang) Sistem pemerintahan masa orde reformasi dapat dilihat dari aktivitas kenegaraan sebagai berikut :
a.   Kebijakan pemerintah yang memberi ruang gerak yang lebih luas terhadap hak-hak untuk mengeluarkan pendapat dan pikiran baik lisan atau tulisan sesuai pasal 28 UUD 1945 dapat terwujud dengan dikeluarkannya UU No 2 / 1999 tentang partai politik yang memungkinkan multi partai
b.   Upaya untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta bertanggung jawab dibuktikan dengan dikeluarkan ketetapan MPR No IX / MPR / 1998 yang ditindaklanjuti dengan UU No 30/2002 tentang KOMISI pemberantasan tindak pidana korupsi.
Lembaga MPR sudah berani mengambil langkah-langkah politis melalui sidang tahunan dengan menuntut adanya laporan pertanggung jawaban tugas lembaga negara ,UUD 1945 di amandemen, pimpinan MPR dan DPR dipisahkan jabatannya, berani memecat presiden dalam sidang istimewanya. Dengan Amandemen UUD 1945 masa jabatan presiden paling banyak dua kali masa jabatan, presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat mulai dari pemilu 2000 dan yang terpilih sebagai presiden dan wakil presiden pertama pilihan langsung rakyat adalah Soesilo Bambang Yodoyono dan Yoesuf Kala, MPR tidak lagi lembaga tertinggi negara melainkan lembaga negara yang kedudukannya sama dengan presiden , MA , BPK, kedaulatan rakyat tidak lagi ditangan MPR melainkan menurut UUD.
Akibat Pelaksanaan Demokrasi Masa Reformasi (1998 – sekarang) Pada zaman reformasi ini pelaksanaan demokrasi mengalami suatu pergeseran yang mencolok walaupun sistem demokrasi yang dipakai yaitu demokrasi pancasila tetapi sangatlah mencolok dominasi sistem liberal, contohnya aksi demonstrasi yang besar-besaran di seluru lapisan masyarakat. Memang pada zaman reformasi peranan presiden tidak mutlak dan lahirnya sistem multi partai sehingga peranan partai cukup besar, akan tetapi dalam melaksanakan pemungutan suara juga pernah menggunakan voting berarti peranan demokrasi pancasila belumlah terealisasi. Dengan melihat hal tersebut diatas maka kesimpulan daripada pelaksanaan demokrasi di Indonesia belum mencapai titik yang pasti dan masih belajar untuk memulai demokrasi pancasila yang sudah dilakukan selama 40 tahun sampai sekarang masih belum bisa dilaksanakan secara baik dan benar.

Sumber :
http//:arfinbayu14.wordpress.com A Fine Site for You
http://www.slideshare.net/Arfin14/demokrasi-reformasi

Ayo, Kembali ke Pasar Tradisional Kita



Inilah salah satu pasar yang telah direvitalisasi dan kini menjadi perbincangan warga Ibu Kota.

Ayo, Kembali ke Pasar Tradisional Kita

Menyiapkan Mie Tahu Telur Bumbu Pecel untuk pelanggan yang kini berdatangan ke Pasar Santa di bilangan Jakarta Selatan. Inilah salah satu menu andalan kedai makanan ‘17th Chef’s. (Nurul Kusumawardani)

Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang tempat berjualannya para pedagang sayur, ikan, dan makanan pokok lainnya kini menjadi perbincangan masyarakat. Anak hipster Jakarta sekarang sudah mau nongkrong di Pasar Santa. Walau di dalam pasar, tapi anak-anak muda itu nyaman berada di Pasar Santa.
Beberapa outlet-outlet di Pasar Santa seperti ABCD Coffee, Bear & Co, Papricano, Sub Store, dan 17th Chef's mengundang banyak pengunjung.
Seorang satpam mengaku sekarang Pasar Santa sudah ramai, terlebih lagi saat akhir pekan. Pasar Santa makin banyak yang kunjungi, bahkan di lantai satu penuh oleh pengunjung.
Kedai makanan 17th Chef̢ ...Kedai makanan 17th Chef̢۪s yang terdiri dari 17 Chef, ikut membuka usaha di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang kini menjadi perbincangan warga. (Nurul Kusumawardani)


Selain itu, dampak ramainya Pasar Santa tengah dirasakan Rukiyah seorang penjahit yang sudah enam tahun di Pasar Santa lantai satu. Rukiyah yang sering dipanggil Eka mengaku pemasukan bertambah. "Sekarang lebih ramai, dan pemasukan juga bertambah," ujar Eka, perempuan paro baya yang mengenakan kerudung itu.
Eka mengaku kalau sebenarnya agak risih karena suasana yang dulu sepi kini menjadi ramai dan berisik. "Ya risih karena orang tua, kan nyamannya begini (sepi) tapi hari senin selasa masih santai karena toko yang lain tutup" ujar Eka.
Menurutnya ia membuka usaha menjahit sejak tahun 1969. Dulu kondisi di Pasar Santa jelek dan dibangun lagi sampai beberapa kali. Kios yang dipakai bu Eka pun sudah milik sendiri karena sejak dulu ia sudah mencicil.
"Kiosnya sudah milik sendiri, dicicil selama dua tahun, dan dapat asuransi karena sekalian cicil asuransi," tambah Eka. Namun sekarang di Pasar Santa sudah tidak ada lagi asuransi.
Lain halnya dengan pengunjung Andina dan Bunga. Mereka berdua yang bekerja di kantor belakang Pasar Santa, tidak tahu kalau di Pasar Santa Lantai satu banyak outlet-outlet makanan, minuman, dan clothing.
Pengunjung 17th Chefâ ...
Pengunjung 17th Chef̢۪s akan menikmati sajian andalan kedai makanan ini. Nasi goreng dan mie rebus spesial memang sangat pas dinikmati seusai beraktivitas pada hari itu. (Nurul Kusumawardani)

"Awal tahunya dari ibu penjual cemilan di bawah, karena kalau ke sini cuma beli cemilan aja," ujar Andina. "Tahunya juga karena lagi rame di sosial media," tambah Bunga.
"Belum ada makanan favorit karena masih coba-coba semua makanan yang ada di sini," ujar Andina saat ditanya makanan favorit di Pasar Santa.
Andina dan Bunga mengaku hampir setiap hari ke Pasar Santa karena tempatnya terjangkau dan harga makanannya relatif murah.
Bunga mengaku cukup bangga kepada wirausahawan muda karena bisa membangun pasar lebih modern dan menciptakan pasar yang biasanya dipandang sebelah mata kini menjadi daya tarik yang luar biasa.

(Nurul Kusumawardani)

http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/11/ayo-kembali-ke-pasar-tradisional-kita

Perlukah Selalu Salahkan Perubahan Iklim?



Berbagai penelitian mengungkapkan bencana alam di dunia terjadi karena perubahan iklim, benarkah?

Perlukah Selalu Salahkan Perubahan Iklim?

Akumulasi gas rumah kaca akibat polusi oleh asap industri yang terus meningkat, memicu tahun 2013 sebagai salah satu tahun terpanas dalam sejarah (AP, foto ilustrasi)


Sebuah laporan memaparkan bahwa suhu terpanas di bumi terjadi sepanjang tahun 2013 lalu.
Ada pula penelitian yang menganalisis cuaca ekstrem sepanjang 16 tahun, termasuk kekeringan di California dan banjir di Colorado. Ternyata semua cuaca ekstrem itu akibat dari perubahan iklim—terutama disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Dituliskan dalam Bulletin of the American Meteorological Society bahwa peneliti menemukan adanya gelombang panas penyebab perubahan pada alam.
Pada kasus kekeringan yang melanda California misalya, mereka tidak menemukan bahwa aktivitas manusia menyebabkan perubahan iklim. Justru perubahan iklim terjadi karena meningkatnya tekanan yang terjadi di Amerika bagian barat. Sedangkan di Australia, Pemerintahannya telah menghabiskan 300 juta dollar untuk mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan kekeringan. “Sulit membayangkan apa yang terjadi selanjutnya, jika perubahan iklim terus berjadi dan menyebabkan peningkatan temperatur suhu dunia,” kata ahli iklim, Peter Stott.
Penelitian lain menemukan bahwa manusialah yang menyebabkan terjadinya peningkatan suhu udara di Australia. Bahkan perubahan iklim di tahun 2013 pun telah menyebabkan kekeringan di New Zealand, gelombang panas di Jepang, Korea, Tiongkok dan Eropa bagian Bara
beberapa kejadian alam tersebut merupakan anomali alami.
Ada pula sekolompok ilmuwan menemukan fakta bahwa perubahan iklim tidak melulu menjadi penyebab segala bencana alam di bumi.

(Elisabeth Novina, Sumber: Live Science)

http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/09/perlukah-selalu-salahkan-perubahan-iklim

Kamis, 27 November 2014

Tempe yang Mendunia



Ternyata tempe jauh dari kata "ndeso". Cita rasanya yang sederhana membuat warga dunia jatuh cinta.

Tempe yang Mendunia


Seorang perajin tempe mengaduk kedelai dalam proses peragian di Dusun Sanan, kota Malang, Jawa timur. (Aman Rochman/Fotokita.net)

Makanan rakyat khas Indonesia seperti tempe bisa menembus dunia pula. Cita rasanya yang sederhana membuat warga dunia jatuh cinta. Pencinta tempe di luar negeri bahkan menjulukinya sebagai ”magic food”, makanan ajaib!

Tempe ternyata jauh dari kata ndeso. Tempe sudah mendunia. Bahkan, pencintanya rela memproduksi sendiri di negeri-negeri yang jauh. ”Saya cinta Indonesia dan punya persentuhan pribadi. Dari situ saya dapat motivasi berbisnis tempe. Tempe buatan saya terkenal dari mulut ke mulut,” kata Ana Larderet, perempuan asal Prancis. Pertalian Ana dengan tempe berawal ketika ia kuliah satu tahun di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. ”Selama itu, saya jatuh cinta dengan tempe yang menjadi makanan kesukaan saya. Rasanya memang cocok di lidah,” tambah Ana.

Begitu pulang ke Prancis pada 2011, Ana sering merindukan rasa tempe. Beruntung, ia memiliki sahabat dekat, Rustono, yang memproduksi tempe di Jepang dan bersedia mengiriminya tempe dari Jepang ke Prancis. Pun dari Rustono, Ana belajar memproduksi tempe.

Sebenarnya, menurut Ana, bisnis apa pun tidak bisa menjadi pekerjaan yang menyenangkan jika tidak ada tujuan yang lebih besar, jika tidak ada dampak sosial yang lebih luas. Tempe mewujudkan kesederhanaan dan nilai berbagi tersebut. ”Rasanya sederhana, gizinya sehat, dan pembuatannya tidak rumit,” ujarnya.

Tak ingin menunda berbisnis tempe, Ana segera memproduksi tempe sembari melanjutkan kuliah S-2 di Swiss. ”Saya memproduksi mulai dari nol. Berkali-kali gagal, busuk setiap kali, tetapi saya tidak menyesal. Saya mendekati diaspora warga Indonesia di Swiss. Setelah beberapa bulan, saya memperoleh pelanggan,” tambahnya.

Tak hanya ke komunitas warga Indonesia, promosi tempe juga gencar menyasar mahasiswa di Swiss. Dari awalnya belum pernah mencicipi tempe, banyak mahasiswa yang kemudian kecanduan tempe. Sadar bahwa permintaan tempe tinggi, Ana semakin optimistis bahwa tempe bisa diterima oleh lidah Eropa.

Tentu saja, tambah Ana, perlu lebih banyak waktu dengan orang Eropa karena mereka belum tahu tentang tempe dan harus dididik dulu. ”Namun, saya tidak khawatir tentang masa depan tempe. Dengan strategi marketing yang tepat, tempe bisa menjadi sangat terkenal, apalagi produk vegetarian semakin dihargai,” kata Ana.

Begitu lulus S-2, Ana melanjutkan bisnis tempenya di Prancis. Sembari mengurus perizinan, ia terus memproduksi tempe. Tempe buatannya terbukti banyak disukai konsumen dengan harga berkisar 4 euro-8 euro (1 euro setara Rp 15.000). Ana bermimpi tempe buatannya bisa menembus restoran-restoran di Prancis dan menyebar ke negara lain di Eropa.


(Sumber: Kompas.com)


http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/07/tempe-yang-mendunia