Desain logo baru Jogja (Yogyakarta) menuai kritikan di
media sosial. Mengapa demikian?
Desain logo baru Jogja (Yogyakarta) menuai kritikan di
media sosial. Logo yang dirancang MarkpLus Inc pimpinan pakar marketing
Hermawan Kertajaya itu malah dipelesetkan menjadi "Togua".
Banyak pengguna internet yang menilai logo tersebut
bukannya terbaca "Jogja", melainkan malah "Togua", sesuai
model huruf yang digunakan. Hal ini sempat memicu kehebohan di media sosial
sehingga masuk trending topic Indonesia di Twitter pada 29-30 Oktober
2014.
Kicauan di media sosial pun beragam dalam menanggapi
logo baru. Pengguna media sosial membandingkannya dengan logo yang lama. Ada
yang berpendapat bahwa logo yang baru kurang mewakili Yogyakarta.
Logo baru ini adalah rancangan tim Hermawan Kertajaya
yang mengaku diminta oleh Sultan secara pribadi untuk menggarap rebranding
Yogyakarta, sekitar bulan Februari 2014. Saat itu, mereka bertemu di Jakarta
seusai kunjungan Sultan ke Taiwan.
Dari pertemuan selama satu jam tersebut, muncul
gagasan baru untuk meninjau kembali brand Yogyakarta yang dirasa tak
lagi relevan. Dari situlah, MarkPlus Inc mulai mengerjakan proyek rebranding
Yogyakarta.
Sebelumnya, pria yang juga menjabat sebagai President
of World Marketing Asociation ini juga telah menggarap logo lama "Jogja,
Never Ending Asia".
Dalam desain yang baru, Hermawan mengadaptasi sembilan
arah kebijakan Yogyakarta yang terangkum dalam Jogja Renaissance. Kesembilan
kebijakan itu meliputi bidang ekonomi, pariwisata, kesehatan, teknologi,
pendidikan, serta keterlindungan warga, energi, pangan, tata ruang, dan
lingkungan.
"Logo yang baru ini adalah akulturasi modern
dengan tradisional," kata Hermawan saat pemaparan logo baru, di kantor
Bappeda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), April 2014 lalu.
Desain logo baru ini baru diperkenalkan kepada publik
dalam Urun Rembug The New Jogja: Rebranding Initiative, di Ambarrukmo Plaza,
Yogyakarta, Selasa (28/10).
(Ekasanti
Anugraheni/Devi Ariyani/Tribun Jogja)
http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/11/logo-baru-jogja-mendapat-kritik-di-media-sosial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar